Heiji Hatori
Heiji Hattori (服部平次 Hattori Heiji ) adalah rival Shinichi Kudo yang berasal dari Osaka Dia selanjutnya menjadi teman dengan Conan Edogawa setelah dia menemukan identitas asli Conan.[ Dia memiliki hubungan dengan Kazuha Toyama, teman sejak kecilnya dan mungkin akan menjadi hubungan cinta. Heiji juga seorang petarung kendo.Seiyū-nya adalah Ryo Horikawa dan pengisi suara bahasa Inggrisnya adalah Kevin M. Connolly.
Profesor Hiroshi Agasa
Profesor Hiroshi Agasa (阿笠 博士, Agasa Hiroshi?) adalah seorang profesor linglung yang menemukan beberapa perangkat untuk membantu Conan. Dia mengetahui identitas asli Conan Edogawa. Dia sering membantu Grup Detektif Cilik dan membawa mereka mengadakan perjalanan dalam VW Beetle-nya.[48] Setelah menemukan Shiho Miyano di jalan, dia mengadopsinya dan memberinya nama samaran yaitu Ai Haibara untuk menyembunyikan dia dari Organisasi Berbaju Hitam. Seiyū-nya adalah Kenichi Ogata dan pengisi surara Inggrisnya adalah Bill Flynn.
Kaito Kid
Kid adalah seorang pencuri yang jenius dalam penyamaran dan mengincar batu berharga, dia sering bertemu dengan Conan dalam kasus-kasus tertentu. Sebenarnya motif ia mencuri bukan untuk kepentingan hidupnya, tapi untuk mencari informasi mengenai Organisasi Jubah Hitam yang dicurigai sebagai pembunuh ayahnya. Dia selalu dikejar-kejar polisi namun selalu lolos. Detektif dan polisi selalu dibuat pusing oleh tingkahnya. Dalam aksinya, Kid biasanya memberi surat tantangan kepada pihak polisi sehingga berita kemunculannya selalu mengundang kehebohan.
Kid sebenarnya adalah anak SMU biasa yang punya kejeniusan dalam sulap dan ilmu menyamar, semua itu ia dapat dari ayahnya yang seorang pesulap terkenal. Kemampuannya menirukan wajah, suara, dan tingkah laku membuat penyamarannya selalu berhasil, namun Conan kadang bisa merasakan keberadaannya dan selalu memburunya kemana-mana. Tapi, sebenarnya dia sering membantu Conan dalam menyelesaikan kasus tertentu. Kelemahan daripada Kid adalah dia memiliki phobia (rasa takut) terhadap ikan.
Lebih lanjut, Kaito Kid memiliki buku komik tersendiri yang sudah diterbitkan oleh Elex Media Komputindo dengan judul “Magic Kaito”.
kogoro mouri
kisah Ran dan Sonoko
Flashback from Ran and Sonoko's story. Full of memories.
Caution!
Read it -maybe- will make you envy.
Dedicated for : SQ2-45 "don't ever forget our friendship"
Bisakah kalian merasakan keindahan hubungan dua gadis itu? Hubungan yang telah terjalin sekian lama –bahkan karena terlalu lama sampai tidak diketahui awalnya- antara dua gadis yang berbeda?
Yang satu adalah putri dari detektif aneh mantan polisi, dengan rambutnya yang hitam panjang sampai ke punggungnya. Gadis yang anggun, dewasa dan penakut. Sedangkan satunya adalah putri seorang jutawan pemilik perusahaan swasta yang terkemuka di Jepang. Sikapnya yang ceria, usil dan penuh ide baru seolah diungkapkan oleh gaya rambut pendeknya yang berwarna coklat kemerahan dan selalu dihiasi bando yang melintang dari satu telinga ke telinga lainnya.
Ran dan Sonoko. Begitulah mereka biasa disapa.
Our relationship, is different between the other
There's no compel, there's no suppress
Just honesty all around our relationship
Dua gadis itu, dengan sifat dan karakternya masing-masing, mampu menjalin suatu hubungan erat yang dilandasi oleh ketulusan hati, bukan duniawi.Contohnya ketika Sonoko mengajak Ran bermain ski, tapi Ran menolaknya.
x-x-x
"Kenapa kau menolak ajakan Sonoko bermain ski?" tanya Shinichi saat jam istirahat tiba."Tentu saja aku menolaknya. Sebenarnya keuanganku bulan ini sedang sulit," jawab Ran jujur. Ada sebersit penyesalan terselip di nada bicaranya.
"Sonoko kan orang kaya, minta saja dibayari olehnya," Shinichi menyeringai.
Ran menatap Shinichi tajam. Lalu, dengan nada sedikit marah, Ran berkata,
"Tidak boleh. Aku dan Sonoko adalah teman seumur hidup,"
x-x-x
Dua gadis itu, dengan keahliannya masing-masing, berusaha sekuat tenaga untuk saling percaya satu sama lain.Seperti yang terjadi saat dua gadis itu disandera oleh treasure hunter Anne and Mary.
x-x-x
"Ran, kuserahkan punggungku padamu," ujar Sonoko pada Ran yang kini berdiri di belakangnya."Tenanglah Sonoko, mari kita selesaikan ini," Ran memberi semangat pada sahabatnya.
Mereka saling membelakangi satu sama lain. Mereka akan berusaha mengalahkan para treasure hunter yang telah menyandera mereka. Sonoko memegang sebuah pedang dan menggenggamnya erat dengan kedua tangannya. Ia tidak peduli pada luka di lengan kanannya akibat sayatan pisau dari salah satu treasure hunter di atas kapal tadi. Sedangkan Ran sudah bersiap mengeluarkan jurus-jurus karatenya. Walaupun akhirnya, perjuangan mereka berakhir pada todongan pistol dari salah satu treasure hunter itu.
x-x-x
Our relationship, is different between the other
There's no mine, there's no yours
But there's ours
For you and me
Dua gadis itu, dengan kepunyaannya masing-masing, selalu saja berbagi satu sama lain.Seperti cerita saat di pulau Yorioya.
x-x-x
Setelah melukai lengan Sonoko, para treasure hunter itu dengan tega menyuruh mereka berdua menyelam ke dalam air yang dihuni oleh sekitar empat atau lima ikan hiu.Bau darah Sonoko tentu saja telah mengundang para karnivora itu mendekat. Dengan satu-satunya alat yang ada, Ran mencoba sekuat tenaga untuk menyelamatkan sahabatnya itu dengan cara mengusir hiu-hiu itu menggunakan tabung oksigen yang hanya ada satu! Satu tabung oksigen itu telah menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan Ran berbagi isi tabung itu untuk dirinya sendiri, Sonoko dan ikan-ikan lapar itu.
x-x-x
Dua gadis itu, dengan kelebihannya masing-masing, akan selalu saling melindungi satu sama lain.Tergambar ketika Sonoko yang dibius terperangkap di sebuah mobil.
x-x-x
"Sonoko, bangunlah!" Ran menggedor-gedor kaca mobil yang kini sudah semakin mendekati jurang.Sonoko sudah siuman, tapi ia tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk bangun. Dia masih lemah akibat pembiusan itu.
"Conan, menyingkirlah,"
Conan menurut. Masih tetap berlari, Ran mencengkeram erat atap mobil itu. Ia mengumpulkan kekuatan di kedua kakinya. Lalu,
"Hiaaattt...!"
PRANG!
Kaca mobil itu hancur berkeping-keping akibat tendangan Ran. Secepat kilat ia membuka pintu mobil yang terkunci itu dan menarik Sonoko keluar dari mobil. Beruntung sekali dua gadis itu, mengingat beberapa detik kemudian mobil itu sudah terperosok begitu saja ke dalam jurang.
x-x-x
Dua gadis itu, dengan pribadinya masing-masing, mencoba untuk saling menjaga satu sama lain.Persis ketika mereka terjebak di dalam mobil seorang pembunuh.
x-x-x
"Shinichi yang kau sebut barusan itu, detektif ya?""Ya begitulah,"
"Hebat kamu punya pacar detektif,"
"Bukan pacar kok,"
"Mereka sedang kasmaran," Sonoko membetulkan.
Ketika Ran dan Sonoko sedang bergurau, terdengar dering handphone berbunyi.
"I..itu kan handphone-ku," ujar Sonoko. "Kenapa?"
"Ya, karena akulah si pembunuh itu. Nah, bisa tolang beritahu alamat anak nakal bernama Shinichi itu?" laki-laki itu mengeluarkan pisau dari balik jaketnya.
Tak begitu jelas bagaimana detailnya, tiba-tiba saja mobil itu berhenti. Bumper depannya hancur menabrak pohon. Sedangkan supirnya, memiliki bekas tendangan Ran yang tergambar jelas di wajahnya dan menyebabkan cairan berwarna merah mengalir dari hidungnya.
x-x-x
Dua gadis itu, dengan caranya masing-masing, selalu saling berusaha membuat senang satu sama lain.Sonoko bukan Ran yang jago karate. Dia tidak sekuat Ran. Tapi, dia punya cara tersendiri untuk menyenangkan hati Ran.
x-x-x
"Baiklah, hampir tiba waktunya bapak naik panggung. Harap bapak segera bersi..." ucapannya terhenti saat Sonoko menoleh ke belakang. "...ap,""Ssstt...," Shinichi menempelkan telunjuk ke bibirnya. "Jangan keras-keras. Nanti ketahuan kalau aku menggantikan peran dokter itu. Jadi apa yang harus kulakukan?" ia bertanya.
Sebuah ide terlintas di pikiran Sonoko.
"Kau jangan berkata apa-apa. Begitu Ran selesai bicara langsung kau peluk saja dia. Setelah itu cium dia. Jangan bicara apapun sebelum itu. Mengerti?"
Shinichi mengangguk.
Di atas panggung, ia mengikuti perintah Sonoko –yang sebenarnya telah mengerjainya-. Ketika Shinichi memeluk Ran, Ran kebingungan –tentu saja, karena bukan seperti itu skenarionya-. Di balik tirai, Sonoko dengan penuh semangat, mengacung-acungkan kertas bertuliskan IKUTI SAJA JALAN CERITANYA.
x-x-x
When this life break me down
You give your hand to me
You give your spirit to me
Always
Dua gadis itu, dengan idenya masing-masing, selalu saling menyemangati satu sama lain.Sonoko bukan Ran yang tegar. Tapi, dia punya cara tersendiri untuk membuat Ran bersemangat. Seperti pada kisah cinta pertama Shinichi.
x-x-x
Ran menunduk. Ada sedikit rasa perih di hatinya, setelah mendengarkan cerita dari kakak manager tim sepak bola di sekolahnya."Kau tahu Sonoko? Shinichi suka lemon pie," kata Ran saat Sonoko bertanya. "Ternyata, ada hal-hal yang tidak kuketahui tentang Shinichi. Aku kalah," suaranya terdengar lemah dan agak bergetar.
Menyadari bahwa sahabatnya itu sedang gelisah, Sonoko mencoba menghibur sahabatnya yang masih saja menunudukkan kepala.
"Sudahlah Ran," Sonoko menepuk punggung temannya itu. "Siapa yang mau sama detektif gila misteri itu? Bersemangatlah," ujarnya menyeringai.
Ran pun tersenyum.
x-x-x
Our smile is as warm as sunrise in the daybreak
Give some cheerful to whoever have see it
Our friendship is as beautiful as sunset in the twilight
Give some happiness to the other
Dua gadis itu, memiliki kepribadian yang berbeda.Ran bukan Sonoko yang penuh ide-ide usil. Begitu juga Sonoko. Dia bukan Ran yang kuat. Ran tetap Ran. Sonoko tetap Sonoko. Tidak ada yang bisa merubah dua gadis itu. Perbedaan itu justru menjadikan mereka sepasang sahabat sejati.
Never we think the end of this way
We don't care about how long we have walk
Our hand will make this world so worth
'Cause we're friend, close friend
Now and forever
Memang begitu seharusnya. Perbedaan bukanlah untuk diubah agar menjadi sama. Perbedaan bukan untuk dibandingkan dan menjadikannya sebagai jurang pemisah. Perbedaan juga bukan untuk digunakan sebagai perisai. Tapi, perbedaan itu dapat disatukan. Penyatuan perbedaan yang baik, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik juga. Tentu saja.-OWARI-
Review akan sangat ditunggu.profil Ran Mouri
Nama : Ran Mouri
Umur : 17 tahun
Sekolah : SMA Teitan
Keluarga : Kogoro Mouri (ayah), Eri Kisaki (ibu)
Kekasih : Shinichi Kudo
Admirer : Eisuke Hondou
Sahabat : Sonoko Suzuki, Kazuha
Umur : 17 tahun
Sekolah : SMA Teitan
Keluarga : Kogoro Mouri (ayah), Eri Kisaki (ibu)
Kekasih : Shinichi Kudo
Admirer : Eisuke Hondou
Sahabat : Sonoko Suzuki, Kazuha
Ran Mouri, putri tunggal dari Kogoro Mouri seorang mantan polisi yang beralih profesi menjadi detektif dengan Eri Kisaki seorang pengacara terkenal ialah gadis yang sejak kecil sudah menjadi tetangga dan teman bermain Shinichi. Orang tua mereka juga sudah lama saling kenal. Mereka selalu satu sekolah sejak SD sampai SMA, hingga sering melewatkan waktu bersama dan selalu digoda oleh teman-teman sekolah seolah mereka sudah jadian.
Suatu hari saat pergi ke taman hiburan Tropical Land bersama Shinichi, secara kebetulan mereka terlibat kasus pembunuhan. Shinichi yang selalu antusias memecahkan kasus itu pun berhasil mengungkap pembunuhnya. Setelah itu tiba-tiba Shinichi menyuruhnya pulang duluan, dan pemuda itu segera berlari meninggalkannya. Saat itu, meski Shinichi mengatakan dengan senyum dan sikap biasa saja bahwa ia akan segera menyusul pulang, Ran merasa bahwa ia tak akan bertemu Shinichi lagi untuk waktu sangat lama…
Ternyata benar, saat ke rumah Shinichi ia hanya bertemu dengan Profesor Agasa, tetangga sekaligus sahabat Shinichi, bersama seorang anak kecil bernama Conan Edogawa. Profesor Agasa mengatakan bahwa Conan adalah anak saudara jauhnya, dan meminta tolong untuk dititipkan di rumah Ran karena kedua orangtuanya diopname akibat kecelakaan. Berkat andil Conan menyelesaikan kasus yang diberikan pada Detektif Kogoro Mouri, Conan pun diizinkan oleh Kogoro untuk tinggal bersama mereka.
Hingga seminggu Shinichi tidak muncul-muncul juga dan Ran gelisah karena khawatir terjadi apa-apa pada Shinichi, akhirnya bisa lega setelah Shinichi menelepon. Pemuda itu mengatakan bahwa ia diminta memecahkan kasus sulit dan belum bisa pulang. Tapi ia berjanji akan segera pulang bila kasusnya telah selesai. Maka Ran pun menjalani hidup bersama ayah yang sudah cukup lama pisah rumah (tapi belum dan sepertinya tidak akan cerai) dengan ibunya, ditambah Conan yang dititipkan pada mereka. Sementara Shinichi yang biasanya bisa ditemui setiap hari jadi tidak diketahui di mana ia berada dan hanya sesekali menghubungi.
Sifat
Secara fisik, Ran sangat bisa diandalkan karena ia jago karate dan pernah menjadi juara di turnamen. Meski jelas tak sepintar Shinichi dalam segala bidang, dalam hal musik ia lebih baik dari Shinichi. Ia tak suka misteri atau teka-teki dan sepakbola, tapi sangat mendukung Shinichi yang tergila-gila pada dua hal tersebut. Seperti juga Shinichi, ia sangat berani dan cenderung nekat bila berada pada situasi yang memberinya kesempatan menyelamatkan nyawa manusia. Sayangnya, ia percaya dan takut setengah mati pada hantu.
Tapi Ran gadis yang benar-benar manis dan baik, sangat pengertian dan perhatian pada orang-orang di sekitarnya. Kesabarannya juga membuktikan bahwa bukan hanya fisik yang kuat, tapi juga hatinya. Ran sanggup menunggu untuk waktu yang lama, juga menahan gelisah tanpa banyak mengeluh, malah berusaha untuk selalu tersenyum. Walau seringkali ia harus menangis…
Di Sini Menunggu
Karena selalu bersama sejak kecil, entah kapan Ran mulai benar-benar menyukai Shinichi. Tapi ia sangat mengagumi pemuda itu sejak mereka terlibat kasus saat berkunjung ke New York, di mana Ran berusaha menyelamatkan nyawa seorang pembunuh dan Shinichi membantunya. Saat pembunuh tersebut bertanya kenapa mereka mau menyelamatkannya padahal bisa saja mereka dibunuh, Shinichi mengatakan “…untuk menolong orang lain, perlukah alasan?”
Maka Ran menyimpan rasa kagumnya yang berbuah perhatian tak terhingga pada Shinichi. Ia selalu menunggu Shinichi mengatakan suka karena sikap pemuda itu sudah menunjukkan demikian, tapi saat itu tidak datang juga. Lalu perasaannya benar-benar kacau saat Shinichi tiba-tiba menghilang, dan ia hanya bisa menunggu tiba saatnya pemuda itu datang menjelaskan semua. Menunggu dan menunggu… meski entah sampai kapan.
Trivia
Siapa sangka, seorang pembunuh yang dulu diselamatkan oleh Ran dan Shinichi sewaktu di New York adalah Chris Winyard, anggota kawanan jubah hitam yang kemudian menyelidiki Shinichi. Julukan yang Chris berikan bagi Shinichi adalah ‘Cool guy’, sementara Ran adalah ‘Angel’. Mungkin karena memang ada sisi baik dalam dirinya, Chris selalu berusaha menyelamatkan Shinichi dan Ran beserta keluarga mereka saat terancam bahaya.
profil Shinici kudo
Nama : Shinichi Kudo
Umur : 17 tahun
Sekolah : SMA Teitan
Keluarga : Yusaku Kudo (ayah), Yukiko Kudo (ibu)
Kekasih : Ran Mouri
Admirer : Shiho Miyano
Sahabat : Profesor Agasa, Heiji Hattori
Umur : 17 tahun
Sekolah : SMA Teitan
Keluarga : Yusaku Kudo (ayah), Yukiko Kudo (ibu)
Kekasih : Ran Mouri
Admirer : Shiho Miyano
Sahabat : Profesor Agasa, Heiji Hattori
Also known as :
Nama : Conan Edogawa
Umur : 7 tahun
Sekolah : SD Teitan
Admirer : Ayumi
Sahabat : Genta, Mitsuhiko, Ai Haibara, Opsir polisi Miwako dan Takagi, Agen FBI Jody
Umur : 7 tahun
Sekolah : SD Teitan
Admirer : Ayumi
Sahabat : Genta, Mitsuhiko, Ai Haibara, Opsir polisi Miwako dan Takagi, Agen FBI Jody
Shinichi Kudo adalah detektif SMA yang telah banyak membantu kepolisian Jepang memecahkan berbagai kasus. Putra tunggal dari novelis misteri ternama Yusaku Kudo dan artis terkenal Yukiko Kudo, yang keduanya tinggal di Amerika. Suatu hari setelah berpisah dari Ran (gadis teman sepermainannya sejak kecil) sepulang dari taman hiburan Tropical Land, ia mengikuti dua orang pria berjubah hitam yang dicurigainya sebagai anggota komplotan penjahat semacam mafia. Ternyata ia ketahuan, dipukul hingga lemas dan dipaksa meminum obat hingga tak sadarkan diri.
Saat sadar, kedua orang itu telah pergi dan tubuh Shinichi mengecil seolah kembali menjadi anak SD. Rupanya itulah pengaruh obat yang menurut dua orang berjubah hitam itu belum pernah dicoba pada manusia. Maka Shinichi terpaksa berpura-pura menjadi anak SD bernama Conan Edogawa yang masih keponakan jauh profesor Agasa (tetangga sekaligus sahabatnya) lalu dititipkan di rumah Ran yang tinggal berdua dengan ayahnya, Kogoro Mouri.
Berkat bantuan profesor Agasa dan alat-alat canggih (atau ajaib ) buatannya, Conan alias Shinichi berhasil membuat Kogoro Mouri yang semula hanya detektif pemalas menjadi detektif terkenal dengan memecahkan banyak kasus, demi tujuan utamanya mengungkap siapa orang-orang berjubah hitam yang membuat tubuhnya mengecil. Petualangan panjang penuh teka-teki, ketegangan, roman, komedi, serta pelajaran tentang pentingnya keluarga dan persahabatan pun ia lalui dan masih terus bergulir…
Sifat
Shinichi sebagai detektif yang hebat, mempunyai kemampuan untuk menyerap data dan informasi sampai sedetil mungkin lalu menganalisisnya hingga menjadi hipotesa yang hampir selalu tepat. Itu adalah bukti ia memiliki kecerdasan luar biasa untuk menguasai ilmu pengetahuan di segala bidang, … kecuali satu bidang yang sangat sulit ia kuasai yaitu musik. Karena itu ia tidak suka dan tidak bisa menyanyi.
Ia juga punya keberanian luar biasa (bahkan cenderung nekat), dan rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi orang-orang yang disayanginya dalam sepak terjangnya di dunia kriminal. Singkatnya, Shinichi adalah pemuda serba bisa yang cekatan, suka menolong, setia kawan, penuh percaya diri, dan bersemangat tinggi. Karena banyak kemampuannya itu maka ia terkesan sombong, walau kehebatannya memang tak bisa dipungkiri.
“Tunggu aku, …”
Walau tidak pernah diungkapkan, Shinichi telah menyukai Ran Mouri, teman yang satu sekolah dan sering bermain dengannya sejak SD hingga SMA. Setelah tubuhnya mengecil, ia terpaksa menyembunyikan identitasnya dari Ran demi melindungi gadis itu dari incaran organisasi berbahaya yang telah mengecilkan tubuhnya.
Shinichi tetap menghubungi Ran agar gadis itu tidak khawatir dan menggunakan alasan bahwa ia sedang berkeliling dunia untuk memecahkan berbagai kasus sehingga tidak bisa menemui Ran. Sekalipun Ran berkali-kali curiga karena kesamaan karakteristik yang dimiliki Conan dan Shinichi, ia harus tetap berhasil membuat Ran percaya bahwa Conan dan Shinichi adalah orang yang berbeda.
Dengan demikian ia terpaksa membuat Ran menunggu hingga suatu saat kejahatan organisasi berjubah hitam yang ia kejar terbongkar dan tubuhnya kembali seperti semula untuk mengungkap semua yang ia alami dan ia rasakan, pada Ran…
Senjata
Sebagai penggemar dan pemain sepakbola, Shinichi yang terperangkap dalam tubuh kecilnya meskipun lumayan mahir menendang barang seukuran bola tetap saja tenaganya tidak cukup untuk melindungi diri. Karena itu profesor Agasa membuatkan sepatu penguat tendangan yang dapat meningkatkan kekuatan tendangan hingga berkali-kali lipat untuk menjatuhkan lawan .
Selain itu, alat lainnya yang sangat berguna dalam penyelidikan Shinichi bersama kelompok detektif cilik beranggotakan Conan, Ayumi, Mitsuhiko, Genta, dan Ai yaitu alat penyadap, handphone mini berbentuk anting, badge detektif sekaligus walkie-talkie, kacamata pencari jejak, skateboard berkecepatan tinggi menggunakan tenaga matahari, dasi kupu-kupu dengan alat pengubah suara, jam tangan dengan senter dan jarum pembius, serta ikat pinggang yang dapat mengeluarkan bola karet dengan ukuran yang dapat diatur.
http://n45y4.wordpress.com/2007/11/28/profil-shinichi/
Langganan:
Postingan (Atom)